Home Blog Hukum Merek Dagang Indonesia: Tantangan yang Dihadapi Pemilik Merek Registrasi Produk Hukum Merek Dagang Indonesia: Tantangan yang Dihadapi Pemilik Merek InCorp Editorial Team 11 Februari 2023 3 minute reading time Table of Contents # Memakan waktu yang lama #Membutuhkan tidak sedikit uang #Mengetes kesabaran Anda #Memahami Bahasa Indonesia # Meningkatkan merek dagang Anda untuk strategi pemasaran Mendengar orang-orang berbicara tentang merek dagang membuat prosesnya terdengar mudah. Merek dagang merupakan kekayaan intelektual atau aset bisnis yang tidak berwujud. Merek dagang mencakup nama bisnis, logo, slogan, dan komponen lainnya yang menunjukkan identitas sebuah produk/jasa/perusahaan di pasar. Bisnis usaha kecil dan menengah biasanya menggunakan merek dagang untuk melindungi bisnis dari penggunaan luar yang tidak diinginkan. Investor asing harus mengenal hukum merek dagang Indonesia untuk memulai bisnis di Indonesia. Setelah mengetahui lebih dalam, Anda dapat mendaftar merek Anda untuk melindungi dari pelanggaran yang sering terjadi di Indonesia. Dengan mendaftar merek dagang Anda tidak hanya melindungi aset bisnis, tetapi juga menarik lebih banyak investor. Artikel ini terpusat pada tantangan hukum merek dagang di Indonesia untuk pemilik. Topik ini menjadi semakin penting terutama setelah pemerintah Indonesia menyetujui adanya Hukum Merek Dagang pada 27 Oktober 2016 silam; beberapa tantangan berkurang dalam mengurus merek dagang; beberapa tantangan berakar dan semakin besar. # Memakan waktu yang lama Mendaftar merek dagang sambil menjalankan bisnis di Indonesia bisa menghabiskan banyak uang dan waktu Anda. Proses untuk mendapatkan sertifikat dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) membutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan. Untungnya, setelah pemerintah mengamandemen hukum merek dagang tahun 2016, prosesnya hanya membutuhkan 8 bulan. #Membutuhkan tidak sedikit uang Biaya untuk mendaftar merek dagang telah meningkat secara signifikan. Biaya proses manual untuk mendaftar merek dagang naik 2x lipat menjadi 2 juta rupiah, sedang pendaftaran online #Mengetes kesabaran Anda Pemilik merek yang menjalankan bisnis di Indonesia tidak dapat mendaftar merek hanya melalui Kantor Merek Dagang Regional karena Indonesia belum menerapkan Sistem Madrid. Maka dari itu, proses registrasi merek dagang menjadi lebih panjang dan membutuhkan usaha dua kali lipat. #Memahami Bahasa Indonesia Semua proses yang harus Anda lewati untuk dapat menyelesaikan proses registrasi merek dagang menggunakan bahasa nasional, Bahasa Indonesia. Semua dokumen yang menggunakan bahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Anda harus memahami atau memiliki orang yang dapat berbahasa Indonesia untuk terlepas dari kendala bahasa ini. # Meningkatkan merek dagang Anda untuk strategi pemasaran Hukum merek dagang 2016 memberi banyak dampak positif terhadap proses registrasi. Tetapi, hukum ini tidak memberikan garis yang jelas untuk secara keseluruhan melindungi pemilik dan merek dagang. Contohnya, merek dagang yang berasal dari produk lebih baik meningkatkan, memodifikasi, mengubah merek menjadi taktik pemasaran, dan meningkatkan kesadaran publik. Hal ini dapat mencegah merek tersebut menjadi umum. Pada peraturan merek dagang terbaru, menyebutkan bahwa perusahaan dapat mendaftar merek umum dengan menambahkan sedikit perbedaan, kata ataupun gambar. Sebagai kesimpulan, pemilik merek dagang harus lebih teliti dalam memahami peraturan yang diterapkan dalam hukum merek dagang ketika menjalankan bisnis di Indonesia. Mendaftar merek dagang akan melindungi dari pembajakan oleh pihak lain. Jika merek dagang Anda dibajak, Anda dan bisnis Anda akan berada pada posisi yang dirugikan. Read Full Bio Pandu Biasramadhan Senior Consulting Manager at InCorp Indonesia An expert for more than 10 years, Pandu Biasramadhan, has an extensive background in providing top-quality and comprehensive business solutions for enterprises in Indonesia and managing regional partnership channels across Southeast Asia.